Prinsip Kerja Transformator

Diposting oleh ty0_link60

Prinsip Kerja Transformator sebenarnya bertujuan untuk menaikan dan atau menurunkan arus tegangan. Arus tegangan yang akan di naikan dan atau di turunkan oleh transformator tersebut adalah arus tegangan bolak – balik, secara umum arus tegangan bolak – balik tersebut lebih dikenal dengan AC. Sebagai pengantar, transformator biasanya dapat anda lihat dan temukan di beberapa barang – barang kelistrikan, seperti televisi, radio, komputer dan peralatan – peralatan yang berhubungan dengan listrik lainnya. yang jelas alat – alat yang berhubungan dengan listrik tersebut memang memerlukan penyesuai dalam hal tegangan atau arus. Sebagai contoh, televisi yang memerlukan tegangan 50 volt pada listrik di rumah dengan tegangan 220 volt.

Prinsip Kerja Transformator

Maka di gunakan transformator pada televisi tersebut untuk merubah tegangan listrik AC atau tegangan bolak – balik sebesar 220 volt menjadi tegangan atau arus listrik 50 volt pada televisi tersebut. Karena prinsip kerja transformator yang dapat mengubah tegangan tersebut maka transformator selalu dapat di temukan di hampir semua alat – alat yang ada hubungannya dengan listrik. Terdapat tiga bagian pada sebuah transformator yaitu, kumparan yang terdiri dari kumparan primer dan skunder, dan kumparan utama atau kumparan primer. Bagi anda yang ingin menghitung jumlah lilitan sekunder yang dibutuhkan juga sebenarnya cukup mudah, ada rumus fisika yang dapat anda gunakan untuk menghitungnya.

Rumus yang digunakan untuk menghitung lilitan sekunder adalah besar tegangan listrik yang dibutuhkan alat elektronik anda dibagi besarnya tegangan listrik di rumah anda dikali dengan jumlah banyaknya lilitan primer yang terdapat pada transformator. Contoh, tegangan listrik yang dibutuhkan untuk charger hp 10 volt pada tegangan listrik rumah sebesar 220 volt dan jika kumparan primer yang terdapat pada transformatornya adalah 1.100 lilitan, jadi rumus menghitungnya 10 volt per 220 volt dikali 1100 maka hasilnya adalah 50. Angka 50 tersebut adalah jumlah dari lilitan skundernya. Prinsip kerja transformator merupakan hal yang harus dimengerti oleh orang yang mengambil jurusan kelistrikan atau elektro, karena seperti yang sudah diketahui bersama, transformator hampir pasti ada disetiap peralatan elektronik.

Demikian penjelasan singkat mengenai Prinsip Kerja Transformator, semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Kapasitor Bank, Pengertian Transistor, Dioda Zener dan Cara Kerja Transistor.
More aboutPrinsip Kerja Transformator

Kapasitor Bank

Diposting oleh ty0_link60

Kapasitor Bank. Bagi anda yang memang memiliki basic / dasar ilmu fisika terutama elektro tentu sudah mengerti dengan benda kecil yang biasanya ada di rangkaian elektronik, yang fungsinya untuk menyimpan arus tegangan. Ya, secara definisi kapasitor atau disebut juga kondensator bank merupakan komponen elektronik yang secara fisik biasanya memiliki bentuk seperti tabung dan memiliki dua kaki yang fungsinya adalah untuk menyimpan arus tegangan atau energy dalam rangkaian elektronika. Setelah mengetahui apa itu definisi dari kapasitor atau kondensator bank tersebut maka memang bukan tanpa alasan kata bank di gunakan. Seperti pengertian bank pada umumnya yang dapat di definisikan tempat menyimpan uang, maka ketika kata bank disandingkan dengan kata kapasitor atau kondensator, pengertian bank akan menjadi sebuah penyimpan tegangan atau arus atau energy.

Kapasitor Bank

Farad merupakan satuan dalam ilmu fisika yang terdapat pada kapasitor, sebagai informasi bahwa satuan farad tersebut di ambil dari nama seorang ilmuwan fisika yang berasal dari Negara Inggris, yaitu Michael Faraday yang pada akhirnya ilmuwan fisika ini diberi julukan sebagai bapak listrik karena beragam temuan – temuannya yang bermanfaat di bidang fisika elektro, baik itu elektro magnet maupun elektro kimia. Kapasitor bank memang berfungsi untuk menyimpan arus atau tegangan listrik, namun perlu diketahui terlebih dahulu arus yang disimpan di dalam kapasitro merupakan arus atau tegangan yang tidak seimbang pada muatan listrik, jadi tidak sembarang arus dan tegangan langsung disimpan begitu saja di kapasitor ini.

Setelah kapasitor di dalam suatu rangkaian elektronik tersebut mendapatkan dan atau penyimpan arus atau tegangan karena ketidak seimbangan dari arus listrik di dalam komponen, maka secara bertahap arus atau tegangan tersebut akan dialirkan ke seluruh penjuru komponen yang memang membutuhkan daya atau tegangan, sehingga komponen lain yang membutuhkan arus tidak akan kekurangan daya. Karena fungsi dan pengertian dari kapasitor bank seperti ini tidak salah juga apabila sebagian besar orang menyebut kapasitor atau kondensator bank ini sebagai penyuplai tegangan.

Demikian penjelasan singkat mengenai kapasitor bank, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Pengertian Kapasitor, Fungsi Kapasitor, Jenis-Jenis Kapasitor, Cara Kerja Transistor dan Dioda Zener.
More aboutKapasitor Bank

Pengertian Transistor

Diposting oleh ty0_link60

Pengertian Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya.

Transistor sebenarnya berasal dari kata "transfer" yang berarti pemindahan dan "resistor" yang berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat kita simpulkan, pengertian transistor adalah pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi suhu tertentu. Transistor pertama kali ditemukan pada tahun 1948 oleh William Shockley, John Barden dan W.H, Brattain. Tetapi, komponen ini mulai digunakan pada tahun 1958. Jenis Transistor terbagi menjadi 2, yaitu transistor tipe P-N-P dan transistor N-P-N.

Pengertian Transistor

Cara Kerja Transistor hampir sama dengan resistor yang mempunyai tipe dasar modern. Tipe dasar modern terbagi menjadi 2, yaitu Bipolar Junction Transistor atau biasa di singkat BJT dan Field Effect Transistor atau FET. BJT dapat bekerja bedasarkan arus inputnya, sedangkan FET bekerja berdasarkan tegangan inputnya.

Dalam dunia elektronika modern, transistor merupakan komponen yang sangat penting terutama dalam rangkaian analog karena fungsinya sebagai penguat. Rangkaian analog terdiri dari pengeras suara, sumber listrik stabil dan penguat sinyal radio. Tidak hanya rangkaian analog, di dalam rangkaian digital juga terdapat transistor yang digunakan sebagai saklar dengan kecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat di rangkai sehingga berfungsi sebagai logic gate.

Jenis-Jenis Transistor juga berbeda-beda, berdasarkan kategorinya dibedakan seperti materi semikonduktor, kemasan fisik, tipe, polaritas, maximum kapasitas daya, maximum frekuensi kerja, aplikasi dan masih banyak lagi jenis yang lainnya.

Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian transistor, semoga artikel di atas dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Cara Kerja Transistor, Transistor Sebagai Saklar, Fungsi Transistor dan Dioda Zener.
More aboutPengertian Transistor

Dioda Zener

Diposting oleh ty0_link60

Dioda Zener merupakan salah satu jenis dari dioda. Bagi anda yang memang memiliki basic atau dasar ilmu fisika terutama masalah elektronik pasti sudah mengerti apa itu dioda. Masalah dioda sebenarnya merupakan pembahasan awal atau salah satu materi dasar dari fisika. Namun bagi orang yang baru belajar ataupun bahkan tidak mengenal dasar ilmu fisika sama sekali tentu kata dioda merupakan kata yang sangat asing didengar. Secara singkat dioda sendiri dapat diartikan sebagai salah satu komponen elektronika semi konduktor yang berfungsi untuk menahan arus listrik dan juga dapat mengarahkan arus listrik. Pada dioda sendiri memiliki dua elektroda, yang pertama adalah anoda dan yang kedua adalah anoda.

Dioda Zener


Tapi sebelum masuk ke pembahasan dioda zener ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa itu dioda. Pembahasan diatas merupakan pengertian singkat dari dioda, dan sekarang mari kita membahas sedikit mengenai bagaimana cara mengarahkan arus listrik dengan menggunakan dioda. Dalam mengarahkan arus listrik pada suatu komponek elektronik dioda dapat digunakan sebagai jembatan. Apabila anda mempergunakan satu buah dioda maka sebagian dari arus tersebut akan terarahkan. Namun apabila anda ingin mengarahkan semua arus maka ada beberapa dioda yang harus digunakan dan tidak cukup satu dioda saja, bisa tiga bisa empat, tergantung besarnya arus yang ingin diarahkan. Untuk dioda zener sendiri fungsinya sedikit berbeda dari dioda biasa yang sudah dibahas.

Untuk dioda biasa dan dioda zener sebenarnya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai penyearah arus listrik. Namun perbedaannya adalah pada arah yang disearahkannya, apabila pada dioada biasa arus yang disearahkan itu selalu ke satu arah saja, namun pada dioda jenis zener arus yang disearahkan akan selalu kembali, atau akan disearahkan pada arah yang berlawanan dari arus. Pada sirkuit atau komponen elektronik biasanya zener difungsikan untuk menstabilkan suatu arus atau tegangan. Apabila zener dipasang dengan cara catu balik, maka setiap tegangan yang tidak memenuhi kapasitas sudah tentu akan menyebabkan hubungan pendek arus atau dikenal juga dengan istilah konslet. Maka dari itu tegangan akan terus stabil karena adanya dioda zener.

Demikian penjelasan singkat tentang dioda zener, semoga artikel yang kami sampaikan dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Cara Kerja Transistor, Fungsi Transistor, Transistor Sebagai Saklar dan Jenis-Jenis Kapasitor.
More aboutDioda Zener

Cara Kerja Transistor

Diposting oleh ty0_link60

Cara Kerja Transistor cukup menarik untuk dibahas, karena macam dan fungsinya yang unik. Secara harfiah sendiri transistor merupakan gabungan dari dua kata yaitu transfer dan resistor yang dapat diartikan secara bebas sebagai pengalir arus atau pengatur aliran arus. Triode merupakan istilah yang memiliki arti tiga elektroda, dan didalam resistor sendiri memang memiliki tiga elektroda tersebut, yaitu basis atau dasar, emitor atau pemancar dan kolektor atau pengumpul. Transistor dapat mengalirkan arus listrik atau juga menguatkan tegangan dikarenakan memiliki ketiga elektroda tersebut. Fungsi lain dari transistor adalah sebagai saklar pemutus dan penyambung aliran listrik ketika pada dasar atau basis diberikan arus yang sangat besar. untuk cara kerja dari transistor sendiri tergantung dari transistor jenis apa yang digunakan.

Cara Kerja Transistor

Pada dasarnya transistor ada dua jenis atau tipe dari transistor. Ada transistor BJT atau bipolar junction transistor atau juga lebih dikenal dengan istilah transistor bipolar dan transistor FET atau field effect transistor atau juga lebih dikenal dengan istilah transistor effect. Berikut cara kerja transistor BJT. Sesuai dengan namanya transistor bipolar ( BJT ) menggunakan dua polaritas yang membawa muatan untuk membawa arus listrik pada kanal produksinya. Di dalam transistor bipolar ( BJT ) juga terdapat suatu lapisan pembatas yang dinamakan depletion zone, yang pada akhirnya setiap arus listrik yang akan masuk akan melewati pembatas tersebut dan terbagi karena adanya depletion zone ini.

Transistor effect ( FET ) Sedikit berbeda dengan cara kerja pada transistor bipolar. Dimana pada transistor effect ( FET ) ini hanya menggunakan satu jenis polaritar atau pembawa muatan arus listrik. Hal ini jelas berbeda dengan transistor bipolar yang memiliki dua polaritas pembawa muatan. Untuk transistor effect ( FET ), arus yang masuk tidak akan terbagi menjadi dua aliran seperti pada transistor bipolar. Karena posisi letak depletion zone dari resistor effect terdapat di kedua sisi bukan berada di tengah-tengah. Sebenarnya untuk tipe atau jenis transistor dari BJT dan FET sendiri sama saja fungsinya, yang membedakan adalah dari cara kerja transistornya saja. semoga pembahasan kali ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Demikian penjelasan singkat mengenai Cara Kerja Transistor, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Transistor Sebagai Saklar, Fungsi Transistor, Jenis-Jenis Kapasitor dan Power Amplifier Rakitan.
More aboutCara Kerja Transistor

Transistor Sebagai Saklar

Diposting oleh ty0_link60

Transistor Sebagai Saklar, mungkin anda sering mendengar kata itu. Bagi sebagian besar orang kata transistor bukan merupakan hal aneh, namun tidak semua orang mengerti apa itu sebenarnya transistor. Sebagai definisi transistor merupakan bahan yang terbuat dari semi konduktor, biasanya transistor berfungsi untuk menstabilkan fungsi tegangan pada rangkaian elektronik, sebagai penguat, dan sebagai penyambung serta pemutus tegangan. Apabila transistor sendiri difungsikan untuk memutus dan menyambungkan tegangan, maka dapat dikatakan bahwa anda mempergunakan memfungsikan transistor dijadikan sebagai saklar. Karena seperti yang anda tahu bahwa saklar seperti hal nya saklar lampu berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu. Mungkin anda juga masih bingung kenapa lampu bisa menyala dan mati ketika anda menekan tombol saklar.

Transistor Sebagai Saklar

Saklar dapat dianalogikan sebagai sebuah kran pada air, dimana fungsi kran air tersebut adalah untuk menghentikan aliran air dari pipa sebagai jalannya air. Ketika kran ditutup seberapa besar pun tekanan yang air berikan untuk mengalir sudah tentu dapat tertahan oleh kran air yang walaupun secara fisik memiliki ukuran yang kecil. Dan ketika kran kembali dibuka sudah tentu air akan kembali mengalir. Begitu juga di dalam sebuah rangkaian elektronik, transistor sebagai saklar juga memiliki fungsi yang mirip dengan kran air yaitu dapat menghentikan aliran listrik pada komponen, dan juga dapat mengalirkan listrik.

Saklar dalam dunia elektronik sendiri sebenarnya ada banyak macam dan jenisnya. Tapi tidak ada salahnya juga bagi anda yang menginginkan menggunakan transistor sebagai saklar. Karena ada kelebihan apabila menggunakan transistor sebagai alat penyambung dan pemutus aliran listrik. Beberapa kelebihan apabila menggunakan transistor adalah transistor cenderung aman digunakan karena tidak akan menimbulkan percikan api ketika digunakan. Bentuknya sangat simpel. Dan juga sudah tentu harganya lebih murah dibanding saklar lainnya. Namun selain kelebihan yang transistor berikan apabila digunakan sebagai saklar, ada juga kekurangan nya dari penggunaan transistor untuk dijadikan saklar. Salah satunya adalah arus yang dapat ditahan oleh transistor cukup kecil, sehingga tidak bisa digunakan pada arus yang sangat besar.

Demikian penjelasan singkat mengenai fungsi transistor sebagai saklar, semoga artikel yang di sampaikan dapat berguna dan bermanfaat. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Fungsi Transistor, Jenis-Jenis Kapasitor dan Power Amplifier Rakitan.
More aboutTransistor Sebagai Saklar

Fungsi Transistor

Diposting oleh ty0_link60

Fungsi Transistor sangat berpengaruh besar di dalam kinerja rangkaian elektronika. Karena di dalam sirkuit elektronik, komponen transistor berfungsi sebagai jangkar rangkaian. Transistor adalah komponen semi konduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (B), Colector (C) dan Emitor (E). Dengan adanya 3 kaki elektroda tersebut, tegangan atau arus yang mengalir pada satu kaki akan mengatur arus yang lebih besar untuk melalui 2 terminal lainnya.

Selain fungsi yang barusan saya bahas, masih banyak lagi fungsi transistor lainnya, yaitu :

  • Sebagai penguat amplifier.

  • Sebagai pemutus dan penyambung (switching).

  • Sebagai pengatur stabilitas tegangan.

  • Sebagai peratas arus.

  • Dapat menahan sebagian arus yang mengalir.

  • Menguatkan arus dalam rangkaian.

  • Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi.


Jika kita lihat dari susuan semi konduktor, Transistor dibedakan lagi menjadi 2 bagian, yaitu Transistor PNP dan Transistor NPN. Untuk dapat membedakan kedua jenis tersebut, dapat kita lihat dari bentuk arah panah yang terdapat pada kaki emitornya. Pada transistor PNP arah panah akan mengarah ke dalam, sedangkan pada transistor NPN arah panahnya akan mengarah ke luar. Saat ini transistor telah mengalami banyak perkembangan, karena sekarang ini transistor sudah dapat kita gunakan sebagai memory dan dapat memproses sebuah getaran listrik dalam dunia prosesor komputer.

Fungsi Transistor

Dengan berkembangnya fungsi transistor, bentuk dari transistor juga telah banyak mengalami perubahan. Salah satunya telah berhasil diciptakan transistor dengan ukuran super kecil yang hanya dalam ukuran nano mikron (transistor yang sudah dikemas di dalam prosesor komputer). Karena bentuk jelajah tegangan kerja dan frekuensi yang sangat besar dan lebar, tidak heran komponen ini banyak digunakan didalam rangkaian elektornika. Contohnya adalah transistor pada rangkaian analog yang digunakan sebagai amplifier, switch, stabilitas tegangan dan lain sebagainya. Tidak hanya di rangkaian analog, pada rangkaian digital juga terdapat transistor yang berfungsi sebagai saklar karena memiliki kecepatan tinggi dan dapat memproses data dengan sangat akurat.

Cara Kerja Transistor juga tidak serumit seperti komponen lainnya, karena kemampuan yang dimiliki dapat berkembang secara berkala dan bentuk fisik yang dapat berubah-ubah membuat transistor menjadi pilihan utama pada rangkaian elektronik. Bahkan saat ini transistor sudah terintegrasi dan disatukan dari beberapa janis transistor menjadi satu buah komponen yang lebih kompleks.

Demikian penjelasan singkat mengenai Fungsi Transistor, semoga artikel di atas dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Jenis-Jenis Kapasitor, Power Amplifier Rakitan, Fungsi Kapasitor dan Pengertian Kapasitor.
More aboutFungsi Transistor

Jenis-Jenis Kapasitor

Diposting oleh ty0_link60

Jenis-Jenis Kapasitor dalam rangkaian elektronika terbagi menjadi 2 macam, yaitu kapasitor polar dan kapasitor non polar. Yang di maksud kapasitor polar adalah jenis kapasitor yang memiliki dua kutub dan mempunyai polaritas positif/negatif. Kapasitor ini terbuat dari bahan elektrolit yang mempunyai nilai kapasitansi yang besar di bandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik.

Sedangkan yang di maksud kapasitor non polar adalah jenis kapasitor tidak memiliki polaritas postif dan negatif pada kedua kutubnya. Kapasitor ini juga dapat kita gunakan secara berbalik. Kapasitor ini biasanya memiliki nilai kapasitansi yang kecil karena terbuat dari bahan keramik dan mika. Meskipun kedua jenis kapasitor ini banyak digunakan untuk menyimpan muatan listrik, tapi masih banyak perbedaan dari kedua jenis tersebut, di antaranya adalah bahan yang digunakan dan juga fungsi kegunaannya dalam sehari-hari.

Jenis-Jenis Kapasitor

Jenis kapasitor juga dapat kita bedakan menjadi beberapa bagian, yaitu jenis kapasitor keramik, kapasitor elektrolit (elco), kapasitor tantalum, kapasitor multilayer, kapasitor polyester film, elekctric double, super kapasitor, trimer dan kapasitor tuning.

Sifat dasar kapasitor adalah menyimpan muatan listrik dan tidak dapat dilalui arus DC (Direct Current) tetapi dapat dilalui arus AC (Alternating Current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (Resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi). Berdasarkan nilai kapasitansinya, kapasitor di bagi menjadi 2 bagian, yaitu kapasitor tetap dan kapasitor variable.

Untuk jenis-jenis kapasitor multilayer adalah kapasitor yang terbuat dari bahan material. Kapasitor ini hampir sama dengan kapasitor keramik, perbedaannya hanya terdapat pada jumlah lapisan yang menyusun dielektriknya. Bahan dielektrik disusun dengan banyak lapisan dengan ketebalan 10 sampai 20 μm dan pelat elektrodanya dibuat dari logam yang murni. Selain itu, bentuk dari jenis kapasitor ini juga kecil dan memiliki karakteristik suhu yang bagus di bandingkan dengan kapasitor lainnya.

Fungsi Kapasitor dalam rangkaian elektronika adalah sebagai penghubung pada masing-masing bagian dalam rangkaian, memisahkan arus bolak-balik dari arus searah, sebagai filter pada rangkaian catu daya, sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian elektronik pemancar dan juga menghemat daya listrik pada rangkaian lampu TL.

Demikian penjelasan singkat mengenai Jenis-Jenis Kapasitor, semoga rangkaian di atas nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Power Amplifier Rakitan, Pengertian Kapasitor, Rangkaian Amplifier dan Jenis-Jenis Resistor.
More aboutJenis-Jenis Kapasitor

Power Amplifier Rakitan

Diposting oleh ty0_link60

Power Amplifier Rakitan yang banyak digunakan orang atau bahkan anda ketika dinyalakan adakalahnya mengeluarkan bunyi dengung yang sangat mengganggu, semakin di besarkan volume maka semakin besar pula dengung yang akan muncul. Alhasil anda tidak akan dapat menikmati alunan musik yang sedang anda dengarkan, tidak dapat dengan nyaman menonton film karena masalah pada audionya terganggu, dan lain lain. Khusus bagi anda yang mempergunakan amplifier rakitan sebenarnya ada cara untuk menghilangkan bunyi dengung pada amplifier sound, dari cara yang sangat mudah sampai dengan cara yang terbilang rumit. Namun tidak ada salahnya apabila anda menyimak sedikit tips menghilangkan bunyi dengung pada ampli rakitan ini.

Tips yang pertama adalah dengan mencoba untuk melakukan pengecekan pada arus listrik yang terdapat di bagian tone control dan juga arus listrik pada bagian power nya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui besarnya tegangan pada power amplifier rakitan anda tersebut, karena apabila tegangan tidak sesuai atau tidak cukup dapat menyebabkan masalah munculnya bunyi dengung pada amplifier. Testpen merupakan alat yang dapat anda gunakan untuk mengecek tegangan arus pada ampli tersebut. Cara selanjutnya dapat anda lakukan dengan mencoba mengecek juga blok tuner ampli, apabila blok tuner disentuh kemudian suara dengung semakin keras, maka dapat disimpulkan bahwa blok tuner tersebut belum atau tidak ada grounding nya.

Power Amplifier Rakitan

Ketika hal tersebut terjadi, maka hal yang paling mudah dan dapat anda lakukan adalah dengan cara melakukan pensolderan pada body tuner. Ketika body tuner sudah mendapatkan ground maka suara dengung akan hilang dan suara akan kembali jernih. Tips menghilangkan bunyi dengung pada power amplifier rakitan selanjutnya adalah dengan selalu menggunakan kabel stereo yang bagus, dan biasanya kabel yang bagus itu memiliki warna. Semua cara ini juga dapat anda lakukan pada ampli bukan rakitan, yang dibeli dari toko atau keluaran pabrikan, namun biasanya sulit karena hampir semua rangkaian pabrikan memiliki suku cadang khusus yang sulit ditemukan di luar.

Demikian penjelasan singkat tentang Power Amplifier Rakitan, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Amplifier Sebagai Penguat Daya, Pengertian Kapasitor, Fungsi Kapasitor dan Jenis-Jenis Resistor.
More aboutPower Amplifier Rakitan

Rangkaian Amplifier Sebagai Penguat Daya

Diposting oleh ty0_link60

Rangkaian Amplifier sudah bukan barang asing lagi di mata masyarakat indonesia. Hampir di setiap perabotan rumah-rumah di Indonesia terdapat ampli (istilah yang sering di gunakan orang untuk menyebutkan amplifier). Namun tidak semua orang mengetahui apa itu pengertian dari ampli, bagaimana ampli bekerja, dan tujuan utama dari ampli itu sendiri. Untuk pengertian, amplifier sendiri dapat didefinisikan sebagai komponen atau rangkaian komponen yang digunakan sebagai penguat daya atau juga tenaga didalam bidang elektronik. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa amplifier adalah rangkaian di dalam elektonik yang dipergunakan untuk memperkuat tenaga atau daya dari elektronik itu sendiri.

Rangkaian Amplifier

Pada peralatan audio elektronik seperti speaker, sound system dan lain lain, rangkaian amplifier bekerja dengan memperkuat tegangan dari listrik dan arus listrik yang masuk menjadi tegangan listrik dan arus listrik menjadi lebih besar. Tujuannya adalah untuk menguatkan sinyal suara pada peralatan audio elektronik seperti speaker dan lain lain tersebut. Dengan semakin membesarnya sinyal suara tersebut sudah tentu suara yang keluar dari peralatan audio elektronik juga akan semakin besar. Secara umum power output pada amplifier yang bertujuan untuk memperbesar daya dan arus listrik tersebut bervariasi, ada power output kecil seperti 5 watt dan power output yang besar, yang dapat mencapai ribuat watt.

Rangkaian amplifer yang hendak digunakan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan saja. Berbeda kebutuhan maka berbeda pula ampli yang di gunakan. Karena apabila anda hendak mempergunakannya di kamar atau di rumah namun dengan menggunakan power yang terlalu besar sudah tentu suara yang dihasilkan oleh peralatan audio elektrionik anda akan terlalu besar dan tidak sesuai dengan luas dari ruangan, sehingga dapat mengganggu telinga anda dan tetangga anda. Penggunaan power yang besar juga akan membutuhkan listrik yang cukup besar, sehingga apabila listrik rumah anda tidak kuat, maka dapat terjadi yang dikenal dengan istilah “listrik anjlok”. Dan yang tidak kalah penting juga, biaya listrik bulanan anda akan lebih mahal.

Demikian penjelasan singkat tentang Rangkaian Amplifier, semoga rangkaian kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Pengertian Kapasitor, Fungsi Kapasitor, Kode Warna Resistor dan Jenis-Jenis Resistor.
More aboutRangkaian Amplifier Sebagai Penguat Daya

Pengertian Kapasitor

Diposting oleh ty0_link60

Pengertian Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut keping. Kapasitor biasanya disebut dengan sebutan kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.

Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng logam (konduktor) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Penyekat atau isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik.

Pengertian Kapasitor

Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut berguna untuk membedakan jenis-jenis kapasitor. Di dunia ini terdapat beberapa kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor sangat diperlukan terutama untuk mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga dapat menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih panjang gelombang pada radio penerima dan sebagai filter dalam catu daya (Power Supply).

Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik. Untuk arus DC, kapasitor dapat berfungsi sebagai isulator (penahan arus listrik), sedangkan untuk arus AC, kapasitor berfungsi sebagai konduktor (melewatkan arus listrik). Dalam penerapannya, kapasitor banyak di manfaatkan sebagai filter atau penyaring, perata tegangan yang digunakan untuk mengubah AC ke DC, pembangkit gelombang AC (Isolator) dan masih banyak lagi penerapan lainnya.

Jenis-Jenis Kapasitor terbagi menjadi bermacam-macam. Karena dibedakan berdasarkan polaritasnya, bahan pembuatan dan ketetapan nilai kapasitor. Selain memiliki jenis yang banyak, bentuk dari kapasitor juga bervariasi. Contohnya kapasitor kertas yang besar kapasitasnya 0.1 F, kapasitor elektrolit yang besar kapasitasnya 105 pF dan kapasitor variable yang besar kapasitasnya bisa kita rubah hingga maksimum 500 pF.

Demikian penjelasan singkat mengenai Pengertian Kapasitor, semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Fungsi Kapasitor, Pengertian ResistorJenis-Jenis Resistor dan Kode Warna Resistor.
More aboutPengertian Kapasitor

Fungsi Kapasitor

Diposting oleh ty0_link60

Fungsi Kapasitor dalam komponen elektronika adalah sebagai penyimpan muatan listrik, selain fungsi tersebut kapasitor juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi. Dalam muatan listrik terdapat kapasitas penyimpanan kemampuan kapasitor yang dinamakan Farad dengan simbol "F". Simbol dari kapasitor sendiri adalah C (kapasitor).

Pada umumnya, kapasitor banyak dibuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar antara satu dengan lainnya. Dan diantara kedua lempengan tadi terdapat bahan isolator yang biasa kita sebut dengan dielektrik. Yang di maksud Dielektrik adalah bahan yang dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor. Bahan dielektrik yang banyak digunakan adalah kermaik, kertas, udara, metal film, gelas, vakum dan masih terdapat lagi bahan lainnya.

Fungsi Kapasitor

Dalam dunia elektronika, kapasitor sering disebut sebagai kondensator. Bentuk dan ukuran kapasitor juga bervariasi, bisa kita bedakan berdasarkan kapasitas, tegangan kerja dan lain sebagainya. Kapasitor sendiri terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kapasitor yang memiliki kapasitas tetap dan juga kapasitor yang memiliki kapasitas dapat berubah-ubah atau biasa disebut variable kapasitor.

Sifat dasar kapasitor adalah kemampuan yang dapat menyimpan muatan listrik, tidak dapat dilalui arus DC (Direct Current), dapat dilalui arus AC (Alternating Current) dan juga dapat sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang di berikan oleh sumbernya).

Fungsi kapasitor lainnya dalam rangkaian elektronika adalah sebagai filter dan kopling pada rangkaian power supply, penggeser fasa, pembangkit frekuensi pada rangkaian osilator dan juga dapat digunakan untuk mencegah percikan bunga api yang dapat terjadi pada saklar. Sedangkan fungsi kapasitor yang terdapat pada mesin mobil digunakan untuk menghidupkan dan juga mematikan mesin.

Cara Kerja Kapasitor yang pertama adalah mengalirkan elektron menuju kapasitor. Setelah kapasitor sudah dipenuhi dengan elektron, maka tegangan tersebut akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari kapasitor dan menuju rangkaian elektronika. Dengan begitu, kapasitor akan dapat membangkitkan rektif suatu rangkaian.

Demikian penjelasan singkat mengenai Fungsi Kapasitor, semoga artikel di atas dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Jenis-Jenis Resistor, Fungsi Resistor dan Pengertian Kapasitor.
More aboutFungsi Kapasitor

Jenis-Jenis Resistor

Diposting oleh ty0_link60

Jenis-Jenis Resistor

Jenis-Jenis Resistor pada saat ini hanya ada 2 jenis, yaitu Fixed Resistor (Resistor Tetap) dan Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap). Dari dua jenis resistor tersebut di bagi lagi menjadi beberapa bagian, berikut ini akan kami jelaskan bagian-bagian dari kedua jenis tersebut :

Fixed Resistor (Resistor Tetap) adalah jenis resistor yang nilainya sudah tertulis pada badan resistor dengan menggunakan kode warna ataupun angka. Resistor ini banyak digunakan sebagai penghambat arus listrik secara permanen. Fungsi dari resistor ini adalah sebagai pembatas arus yang mengalir pada lampu LED. Jenis dari fixed resistor adalah :

Resistor Kawat

Resistor Kawat

Resistor Kawat adalah jenis resistor yang baru pertama kali di gunakan pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa. Bentuk fisik dari resistor ini bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi, resistor ini hanya dipergunakan dalam rangkaian power. Sampai saat ini, jenis yang masih di pakai adalah jenis yang memiliki lilitan kawat pada bahan keramik, kemudian di lapisi dengan bahan semen.

Resistor Batang Karbon (Arang)

Resistor Batang Karbon (Arang)

Resistor ini terbuat dari bahan karbon kasar yang kemudian di beri lilitan dan tanda dengan kode warna yang berbentuk gelang. Untuk dapat membaca nilai resistansi dari setiap warna gelang tersebut dapat menggunakan tabel kode warna. Jenis resistor ini terbentuk setelah adanya resistor kawat. Saat ini sudah jarang orang yang menggunakan resistor batang karbon di dalam rangkaian-rangkaian elektronik.

Resistor Keramik

Resistor Keramik

Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, khususnya di bidang elektronik. Pada saat ini telah tercipta jenis resistor yang terbuat dari bahan dasar keramik atau porselin dan dilapisi dengan kaca tipis. Karena memiliki bentuk fisik yang kecil dan juga nilai resistansi yang tinggi, resistor ini paling banyak digunakan dalam rangkaian elektronik. Rating daya yang dimiliki resistor keramik sebesar 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt dan 2 Watt.

 

Resistor Film Karbon

Resistor Film Karbon

Resistor ini merupakan hasil dari pengembangan resistor batang karbon. Sejalan dengan perkemangan teknologi, telah terbentuklah resistor yang dibuat dari karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansi sudah tercantum dalam bentuk tabel kode warna. Karena memiliki nilai resistansi yang tinggi dan juga bentuk fisiknya kecil, resistor ini juga banyak digunakan di dalam berbagai rangkaian elektronika. Rating daya yang dimiliki resistor ini adalah 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt dan 2 Watt.

 

Resistor Film Metal

Resistor Film Metal

Bentuk dari resistor film metal hampir sama dengan resistor film karbon. Hanya saja resistor ini tahan terhadap perubahan temperatur dan memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang mencapai 1% atau 5%. Jika di bandingkan dengan jenis Fixed Resistor lainnya, resistor ini memiliki kepresisian yang lebih tinggi karena memilik 5 gelang warna bahkan ada juga yang terdapat 6 gelang warna. Resistor film metal banyak digunakan dalam rangkaian elektronika yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, seperti alat ukur.

 

Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap) adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi berubah-ubah secara langsung dengan cara memutar atupun menggeser tuas yang ada. Jenis dari Variable Resistor adalah :

Potensiometer

Potentiometer

Potensiometer adalah jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat kita rubah dengan cara memutar porosnya melalui tuas yang sudah di sediakan. Pada umumnya, resistor ini terbuat dari kawat atau karbon dan paling banyak digunakan dalam rangkaian elektornika. Saat ini telah banyak potensiometer yang terbuat dari bahan karbon karena memiliki ukuran yang lebih kecil dan resistansi yang cukup besar. Perubahan nilai resistansi terbagi menjadi dua, yaitu linier dan logaritmatik. Untuk mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau logaritmatik dapat dilihat dari huruf yang tertera pada bagian belakang. Apabila tertera huruf "B" maka potensiometer tersebut bersifat logaritmatik, sedangkan jika tertera huruf "A" maka potensiometer tersebut bersifat linier.

 

Trimpot

Trimpot

Trimpot atau biasa di sebut Tripotensiometer adalah resistor yang nilai resistansinya dapat berubah. Sifat dan karakteristik trimpot tidak jauh berbeda dengan potensiometer, hanya saja bentuk fisik trimpot lebih kecil dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansi tersebut juga dibagi menjadi 2, yaitu linier dan logaritmatik. Untuk mengubah nilai resistansi dengan cara memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng.

 

NTC dan PTC

NTC dan PTC

NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Nilai resistansi NTC sendiri akan naik apabila temperatur di sekelilingnya turun, Sedangkan nilai resistansi PTC akan naik jika jika temperatur di sekelilingnya naik. Kedua resiston ini paling sering digunakan sebagai sensor karena dapat mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya.

 

LDR

LDR

LDR (Light Dependent Resistor) merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah apabila terjadi perubahan intensitas cahaya di daerah sekelilingnya. Itu dapat terjadi karena intensitas cahaya yang besar dapat mendorong elektron untuk menembus batas-batas pada LDR. Dengan begitu, nilai resistansi akan naik jiga intensitas yang diterima sedikit. Sedangkana nilai resistansi dari LDR akan turun jika intensitas cahaya yang diterima banyak. Resistor LDR sendiri banyak digunakan sebagai sensor cahaya, khususnya pada lampu taman.

Demikian penjelasan singkat mengenai Jenis-Jenis Resistor, semoga artikel yang barusan di sampaikan dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Pengertian Resistor, Fungsi Resistor dan Kode Warna Resistor.
More aboutJenis-Jenis Resistor

Kode Warna Resistor

Diposting oleh ty0_link60

Kode Warna Resistor pertama kali diciptakan pada tahun 1920 yang kemudian dikembangkan oleh perkumpulan pabrik radio di Eropa dan Amerika RMA (Radio Manufacturers Association). Pada era 1957, kelompok ini sepakat untuk berganti nama menjadi EIA (Electronic Industries Alliance) dan menetapkan kode tersebut sebagai standar EIA-RS-279. Dalam aturan standar EIA-RS-279, telah ditetapkan 3 sistem kode warna, yaitu :

  • Sistem Kode Warna 4 Pita.

  • Sistem Kode Warna 5 Pita.

  • Sistem Kode Warna 6 Pita.


Kode Warna Resistor

Berikut ini akan kami jelasakan maksud dari ketiga sistem kode warna resistor diatas :

Sistem Kode Warna 4 Pita

Sistem Kode Warna 4 Pita

Sistem ini merupakan kode warna paling sering digunakan yang terdiri dari 4 pita warna yang mengelilingin badan resistor. Dua pita yang terdapat pada bagian depan merupakan informasi dua digit harga resistansi, sedangkan pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang di dalam resistor terdapat pita kelima yang berfungsi untuk menunjukan koefisien suhu, tetapi ini juga tergantung dari sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.

Tabel Sistem Kode Warna 4 Pita

Contoh :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Perak, Pita ke-4 = Emas.
Nilainya adalah 0,56 Ω, dengan Toleransi 5%.

Sistem Kode Warna 5 Pita

Sistem kode warna 5 pita

Sistem kode warna ini banyak digunakan pada resistor presisi. Tiga pita pertama menunjukan harga resistansi, sedangkan pita keempat adalah pengali dan pita kelima adalah toleransi. Pada resistor yang memiliki 5 kode warna dengan pita keempat yang berwarna emas atau perak kadang di abaikan, karena hanya digunakan pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien.

Tabel Sistem Kode Warna 5 Pita

Contoh :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Hitam, Pita ke-3 = Hitam, Pita ke-4 = Perak. Pita ke-5 = Coklat.
Nilainya adalah 5 Ω, dengan Toleransi 1%.

Sistem Kode Warna 6 Pita

Sistem Kode Warna 6 Pita

Sistem kode warna satu ini terdapat 6 pita, dimana 3 pita pertama menunjukan nilai tahanan, pita keempat menunjukan perkalian desimal, pita kelima menunjukan nilai toleransi dan pita keenam menunjukan koefisien suhu.

Tabel Sistem Kode Warna Resistor 6 Pita

Contoh :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Hijau, Pita ke-4 = Emas. Pita ke-5 = Coklat.
Pita ke-6 = Coklat.
Nilainya adalah 56,6 Ω, Toleransi 1%, Koefisien suhu 100 ppm / ºC

Demikian penjelasan singkat mengenai Kode Warna Resistor, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Jenis-Jenis ResistorFungsi Resistor dan Pengertian Resistor.
More aboutKode Warna Resistor

Fungsi Resistor

Diposting oleh ty0_link60

Fungsi Resistor sangat berpengaruh besar di dalam rangkaian elektronika, karena sebagai penahan arus sementara sebelum arus tersebut diproses dan disalurkan pada komponen elektronika lainnya. Selain sebagai penahan arus sementara, resistor juga dapat berfungsi sebagai pembagi arus, pembatas/pembagi arus, penurun tegangan dan pembagi tegangan. Resistor juga merupakan komponen yang bersifat menghambat arus listrik yang berjenis pasif.

Jadi, wajar apabila semua rangkaian elektronika yang ada di dunia ini selalu menggunakan komponen resistor. Resistor juga merupakan komponen yang paling terkenal, selain karena harganya yang murah komponen ini juga paling banyak di jual di pasaran. Jadi anda tidak perlu bingung dan pusing untuk mencari komponen yang satu ini.

Fungsi Resistor

Jenis-Jenis Resistor saat ini sudah banyak dijual di pasaran, berikut ini kami jelaskan secara detail jenis-jenis resistor :

Resistor Biasa (Nilai Tetap)
Fungsi resistor sebagai penghambat gerak arus listrik yang nilainya tidak dapat berubah-ubah (konstan). Bahan yang digunakan untuk pembuatan resistor ini adalah Nikel dan Karbon.

Resistor Variable (Nilai Berubah-Ubah)
Resistor yang satu ini sangat berbeda sekali dengan resistor biasa, di mana nilai dari resistor variable dapat berubah dengan cara memutar atau menggeser komponen tersebut.

Demikian penjelasan singkat mengenai Fungsi Resistor, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat. Baca juga artikel menarik lainnya tentang Pengertian Resistor, Kode Warna Resistor dan Jenis-Jenis Resistor.
More aboutFungsi Resistor

Pengertian Resistor

Diposting oleh ty0_link60

Pengertian Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain memiliki dua kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila di aliri tegangan listrik di antara kedua kutub tersebut. Resistor biasanya banyak digunakan sebagai bagian dari sirkuit elektronik. Tak cuma itu, komponen yang satu ini juga yang paling sering digunakan di antara komponen lainnya. Resistor adalah komponen yang terbuat dari bahan isolator yang didalamnya mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai hambatan yang diinginkan. Berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir :

Bentuk dari resistor sendiri saat ini ada bermacam-macam. Yang paling umum dan sering di temukan di pasaran adalah berbentuk bulat panjang dan terdapat beberapa lingkaran warna pada body resistor. Ada 4 lingkaran yang ada pada body resistor. Lingkaran warna tersebut berfungsi untuk menunjukan nilai hambatan dari resistor. Kode-kode warna pada resistor nantinya akan kami jelaskan pada postingan selanjutnya.

Pengertian Resistor


Karakteristik utama resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Sementara itu, karakteristik lainnya adalah koefisien suhu, derau listrik (noise) dan induktansi. Resistor juga dapat kita integrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit, bahkan bisa juga menggunakan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki resistor tergantung pada desain sirkuit itu sendiri, daya resistor yang dihasilkan juga harus sesuai dengan kebutuhan agar rangkaian tidak terbakar.

Demikian penjelasan singkat mengenai Pengertian Resistor, semoga rangkaian ini dapat berguna dan bermanfaat. Baca juga artikel manarik lainnya tentang Fungsi Resistor, Jenis-Jenis Resistor dan Kode Warna Resistor.
More aboutPengertian Resistor